KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul ”Pemanfaatan Kacang Kedelai.”
Penulis selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hesti Damayanti yang telah membimbing penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari walaupun sudah semaksimal mungkin tenaga dan fikiran tercurahkan, pasti masih ada kekurangan.
Penulis berharap agar pembaca dapat mengambil manfaat berupa ilmu dan pengetahuannya serta dapat mengamalkannya. Apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mohon maaf. Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL....………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR.........………………………………………………...….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan.............................................................................................. 1
C. Permasalahan................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan............................................................................ 1
BAB II KERANGKA TEORITIS.................................................................... 2
BAB III CARA PENGUMPULAN DATA........................................................ 3
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................... 4
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...... ...............................................................................12
B. Kritik dan Saran...............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demi mensukseskan generasi penerus bangsa yang akan datang, kami membuat karya ilmiah ini untuk dapat dimanfaatkan bagi kita semua. Banyak orang menganggap sepele tentang manfaat kacang kedelai. Padahal kacang kedelai banyak sekali manfaatnya yang mungkin belum sepenuhnya kita ketahui. Kacang kedelai yang belum diolah dapat direbus, disayur, dibuat tauge, dibuat rempeyek atau kerupuk dari kacang kedelai, kerupuk dari kacang kedelai, dapat pula digoreng kering untuk dimakan sebagai makanan ringan atau untuk campuran bubur ayam, nasi goreng, dan sebagainya. Kacang kedelai setelah diolah banyak sekali manfaatnya antara lain, kedelai dapat dibuat menjadi kedelai kering, tepung kedelai, tahu, tempe, tauco, kecap dan susu kedelai.
Di dalam karya tulis ilmiah ini penulis mencoba menguraikan satu per satu manfaat kacang kedelai baik yang sebelum diolah maupun setelah diolah. Semoga dengan karya ilmiah ini kita semua dapat mengetahui manfaat kacang kedelai secara mendalam.
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu agar kita dapat mengetahui lebih banyak tentang :
1. Manfaat kacang kedelai sebelum diolah
2. Manfaat kacang kedelai setelah diolah
C. Permasalahan
1. Apa manfaat kacang kedelai sebelum diolah?
2. Apa manfaat kacang kedelai setelah diolah?
D. Manfaat Penulisan
Hasil dan penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi secara akurat mengenai pemanfaatan kacang kedelai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat mengetahui “betapa pentingnya kacang kedelai dalam kehidupan kita”.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Pada bab ini penulis memperoleh kerangka teoritis dari pendapat yang dikemukakan oleh narasumber yang dapat diterima. Adapun pendapat dari narasumber yang kami ketahui mengenai kacang kedelai yaitu :
Menurut Marah Maradjo
Kacang kedelai termasuk keluarga kacang-kacangan, kacang kedelai memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan jenis kacang-kacangan lainnya, nilai keunggulannya sangat banyak. Nilai proteinnya sangat tinggi dibandingkan dengan kacang-kacangan lainnya. Dari 100 gram kedelai memiliki protein 35%, sedangkan kacang tanah atau pun kacang hijau proteinnya lebih rendah dari pada kacang kedelai.
BAB III
CARA PENGUMPULAN DATA
Metode adalah suatu cara yang digunakan seseorang untuk mendapatkan data guna memecahkan masalah dalam membuat sesuatu.
Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode berdasarkan literatur yang ada.
Buku-buku yang digunakan antara lain :
Kacang Kedelai dan Hasilnya edisi kedua, terbitan PT. Idaman Upaya Bersama tahun 1992.
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, karangan Sri Rahardjo yang diterbitkan oleh PT. Intan Pariwara tahun 1990.
BAB IV
PEMBAHASAN
Manfaat Kacang Kedelai Sebelum Diolah
Seperti sudah kita ketahui kegunaan kacang kedelai sangatlah banyak. Kedelai memiliki kelebihan dibandingkan kacang-kacang lainnya, tidak saja dari kegunaannya tetapi juga nilai gizinya. Walaupun belum diolah, kedelai merupakan makanan yang menarik, biasanya direbus tanpa dikuliti dan diikat dalam satu rumpun. Dari rumpunan ini kacang kedelai dimakan satu per satu dengan memijitnya kacang loncat ke mulut dan ini merupakan kenikmatan tersendiri makan kacang kedelai yang direbus.
Perlu kita ketahui kacang kedelai tidak bisa kita makan mentah-mentah, karena mengandung tripsine inhibitor. Enzim ini dapat dinetralkan dengan direbus. Jadi, kalau kedelai sudah direbus kita baru dapat memakannya.
Dalam kehidupan sehari-hari kedelai yang belum diolah pun sangat banyak kegunaannya, baik yang masih basah maupun yang sudah dikeringkan. Selain dapat disayur kedelai pun sering dibuat tauge. Tauge kedelai ini sangat baik dikonsumsi karena bentuknya lebih besar dan kelezatannya lebih terasa. Kacang kedelai juga dapat dibuat rempeyek atau kerupuk dari kacang kedelai, dapat pula digoreng kering untuk dimakan sebagai makanan ringan atau untuk campuran bubur ayam, nasi goreng, dan sebagainya.
2. Manfaat Kacang Kedelai Setelah Diolah
Kacang kedelai merupakan bahan utama yang begitu banyak manfaatnya. Kacang
kedelai dapat dibuat menjadi kedelai kering, tepung kedelai, tahu, tempe, tauco, kecap dan
susu kedelai. Cara pembuatannya tentu berbeda-beda. Untuk lebih jelas kita uraikan sebagai berikut.
a. Kedelai Kering
Kedelai kering merupakan hasil olahan yang tidak sulit, dengan dikeringkan kedelai sudah dapat dijual di pasar, tidak mudah rusak, dan mudah diolah untuk menjadi bahan lainnya. Kacang kedelai setelah dipanen, dikeringkan saja di tempat penjemuran, kalau di rumah dengan anyaman bambu. Setelah kedelai mulai kering, dipukul-pukul sampai bijinya terlepas, kemudian ditampi,untuk memisahkan biji dari kulitnya. Setelah biji kedelai tadi bersih, dijemur lagi sampai benar-benar kering. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan kacang kedelai siap untuk dijual.
b. Tepung Kedelai
Tepung kedelai mempunyai banyak manfaat, dapat dibuat kue dan makanan lainnya, juga dapat dibuat untuk campuran makanan ternak.
Cara mengerjakannya, yaitu :
1.Kedelai direndam dalam air dingin selama 3-5 jam agar kulitnya mudah terlepas, dengan digosok-gosok dengan tangan, bisa juga dengan menggunakan mesin.
2.Setelah kulitnya terlepas, kedelai yang sudah bersih dijemur sampai kering.
3.Apabila sudah kering kacang kedelai sudah siap untuk ditumbuk dalam alat penumbuk.
4.Setelah ditumbuk halus lalu diayak dan hasil ayakan ini sudah berupa tepung.
5.Agar tahan lebih lama maka setelah diayak dijemur kembali dan setelah itu siap untuk dibuat kue atau makanan lain, dapat pula dijual ke pasar berupa tepung kedelai.
c. Tahu
Setiap hari jika kita hendak makan, sering ada tahu yang sudah digoreng sebagai lauk-pauk, ada pula yang disayur, dipepes, dimasak kecap, disambal goreng, dan lain-lain. Terkadang kita dapat menemukan penjaja tahu goreng dan terdapat cabe rawit. Memakan tahu sambil menggigit cabe rawit sangatlah nikmat apalagi ketika suasana dingin. Terkadang tahu diberi isi atau bumbu lain yang sering disebut ”tahu berontak”, tentu saja harganya lebih mahal dari tahu biasa. Tahu memang memiliki ciri yang khas sebagai makanan. Disamping tahu ada pula kembang tahu, ini pun dapat dijadikan sayur atau makanan lain yang khas pula.
Dalam membuat tahu, disamping kedelai sebagai bahan utamanya juga air bersih, larutan garam dan asam cuka, serta larutan batu tahu (kalsium sulfat). Ditambah zat pewarna agar tahu nampak kuning. Sebaiknya bagi pewarna jangan memakai zat pewarna, melainkan memakai kunyit. Ada pula yang tidak memakai zat pewarna. Jadi, tahu hanya berwarna putih.
Cara membuat tahu adalah sebagai berikut :
1. Kedelai direndam selama 10-12 jam.
2. Kemudian digosok-gosok dengan tangan atau dengan menggunakan mesin agar kulit kedelai terkelupas dan usahakan kedelai harus benar-benar bersih dari kulitnya.
3. Kedelai yang sudah lama terendam dan bersih itu digiling sampai halus dengan air bersih, gilingan ada yang secara tradisional dan ada pula yang memakai tenaga mekanis (modern).
4. Apabila telah halus yang tercampur air tampak seperti bubur putih, kedelai direbus kira-kira setengah jam dengan diaduk-aduk, panas harus stabil dan diusahakan memakai kompor, jangan memakai kayu bakar, karena api sering berubah-ubah panasnya.
5. Setelah bubur ini mendidih dan membusa, kemudian diangkat ke tempat penampungannya dengan saringan yang halus atau pakai kain putih. Penyaringan ini menghasilkan bubur yang bersih, halus dan tidak kasar sedangkan ampas yang tidak tersaring tersebut disebut ampas tahu.
6. Bubur hasil penyaringan ini diberi larutan asam cuka atau garam dan larutan batu tahu ( sulfat kapur = Ca SO4 ) yang telah dibakar dan kemudian ditumbuk menjadi tepung secukupnya.
7. Setelah bubur hasil penyaringan itu mulai dingin siapkan cetakan tahu.
8. Sebelum tahu dicetak, air asam dipisahkan di tempat lain.
9. Tahu yang mengendap dimasukkan dalam cetakan kemudian dipres atau dikempa agar tahu memadat.
10. Setelah mengeras kita dapat menyusunnya atau memotongnya lebih kecil.
11. Jika ingin berwarna kuning beri campuran air kunyit, ini akan membuat tahan lama.
12. Tahu yang sudah jadi, siap untuk dibuat lauk-pauk atau makanan lainnya.Tahu juga merupakan makanan yang mengandung protein dan harganya relatif murah.
d. Tempe
Lain tahu lain pula tempe. Tempe pun memiliki protein yang tidak kalah dengan tahu, karena asal bahannya sama yaitu kedelai. Bahkan nilai protein tempe agak lebih tinggi dari tahu. Olahan kedelai per 100 gram untuk tahu kadar proteinnya mencapai 7,8 gram, sedangkan tempe mencapai 18,3 gram. Seperti pula tahu, tempe pun merupakan lauk-pauk untuk makan, tempe dapat digoreng saja, dibuat campuran sayuran, dibuat sambal goreng tempe, dibacem, disayur lodeh, dan lain-lain. Tempe pun memiliki rasa yang khas. Tempe termasuk makanan yang mudah busuk, daya tahan tempe mencapai 2 hari. Kedelai yang dibuat tempe biasanya kedelai kuning yang benar-benar sudah tua. Bahan lainnya adalah ragi atau bibit cendawan (Rhizopus oligosporus), sering disebut jamur tempe. Pada tempe sering kali banyak yang memberi campuran, seperti ampas kelapa, jagung, dan lain-lain. Ini sebenarnya kurang baik untuk tempe itu sendiri dan mutunya akan rendah. Sebaiknya tidak perlu diberi campuran lain.
Cara membuat tempe adalah sebagai berikut :
1. Kacang kedelai direndam selama 12-16 jam.
2. Kemudian kacang kedelai digosok-gosok dengan tangan sampai kulitnya terkelupas.
3. Setelah itu dicuci lagi dengan air bersih dan direbus setengah matang.
4. Lalu kedelai diinjak-injak dengan kaki yang memakai pembungkus plastik sebagai sarung kaki (sekarang banyak dilakukan dengan mesin). Hal ini dikerjakan agar kedelai benar-benar bersih dari kulitnya.
5. Selanjutnya kedelai direbus lagi sampai benar-bernar matang.
6. Setelah benar-benar matang kedelai didinginkan dengan ditebarkan dan ditiriskan agar airnya menitis habis.
7. Lalu bibit cendawan dicampur dengan kedelai secara merata.
8. Kemudian bibit cendawan dengan kedelai diaduk rata dibagi-bagi ke dalam bungkusan daun pisang atau plastik berbentuk pipih dan jika beberapa saat bungkusan terasa hangat berarti proses fermentasi sudah baik.
9. Bungkusan kita susun ke dalam rak-rak penyimpan tempe, 24 jam kemudian tempe ditusuk-tusuk dengan lidi untuk menambah udara ke dalam bahan tempe.
10. Setelah itu diperam lagi selama 12 jam. Seusai semuanya, kini tempe sudah dapat dijual ke pasar dan dapat dijadikan lauk-pauk untuk makan.
e. Tauco
Tauco juga merupakan bahan makanan yang memiliki protein. Ibu-ibu rumah tangga mempergunakan tauco untuk pembuatan sambal tauco, sayur tauco, dan makanan lainnya dari tauco. Tauco memiliki rasa dan bau yang khas. Bahan utama dari pembuatan tauco adalah kacang kedelai, gula merah dan garam. Kedelai yang dipakai biasanya kedelai putih.
Cara pembuatan tauco adalah sebagai berikut :
1. Kedelai seperti biasanya dibersihkan dari kulitnya, dengan cara direndam dalam air selama 2 hari, tengah hari, sore, dan pagi hari airnya diganti.
2. Untuk membersihkan kulitnya yaitu dengan meremas-remas, setelah bersih direbus hingga matang sekali. Tandanya matang sekali ialah kalau kita pijit kacangnya sudah empuk.
3. Kemudian air rebusannya kita pisahkan di tempat yang sudah disediakan.
4. Setelah itu diberi garam antara 30-40% dari jumlah air yang disimpan, untuk nantinya dicampur lagi dengan kedelai yang sudah dikeringkan.
5. Selanjutnya sediakan pula bahan campuran lain seperti tepung beras dan tepung ketan dalam perbandingan yang sama.
6. Tepung-tepung tersebut disangrai di kuali selama 30 menit, lalu dicampurkan dengan kedelai dan dijemur di atas penampian dengan diberi alas daun pisang.
7. Selama dijemur kedelai diaduk-aduk dan lama penjemuran selama 2-3 hari.
8. Apabila sudah kering dimasukkan ke dalam larutan garam (yang tadi disimpan), diaduk sampai rata agar meresap pada setiap biji kedelai, kemudian dijemur kembali.
9. Agar tidak terlalu asin diberikan pula larutan gula merah, dijemur setiap hari, antara 15-20 hari, tauco sudah mulai jadi.
10. Jika ingin lebih cair tentunya air diperbanyak sampai cairan akan kental.
Cara lain dalam pembuatan tauco adalah sebagai berikut :
1. Kedelai yang sudah dibersihkan disangrai di kuali.
2. Kemudian kedelai direndam selama satu malam, keeseokan harinya direbus kembali sampai lunak lalu didinginkan.
3. Tepung beras tersebut disangrai selama 30 menit dan dicampur dengan kedelai sampai rata di dalam penampian.
4. Selanjutnya disimpan dengan ditutup selama 3-4 malam dan kedelai akan berfermentasi.
5. Setelah itu, kedelai dipecah-pecah dan kembali dijemur sampai kering.
6. Lalu dimasukkan ke dalam larutan garam selama 2 hari, kemudian dijemur kembali. Jika sudah nampak berwarna kuning akan terasa bau tauco dan berarti tauco sudah jadi.
f. Kecap
Kecap memiliki rasa yang khas. Rasa kecap tentunya ada yang manis, manis keasin-asinan dan asin. Kalau kecapnya manis, sangat kental, manis keeasin-asinan agak encer, sedangkan asin maka encer. Kecap merupakan bahan untuk membuat masakan, misalnya untuk campuran nasi, gado-gado, tahu, bakso, dan lain-lain.
Cara membuat kecap adalah sebagai berikut :
1. Kedelai dibersihkan dari kulitnya.
2. Kacang direbus selama 24 jam sampai benar-benar lunak.
3. Setelah itu tiriskan dan dinginkan selama 4-6 hari.
4. Lalu disimpan dalam larutan garam antara 20-25%.
5. Selanjutnya diperam selama kurang lebih 3-4 minggu.
6. Kemudian direbus dengan ditambah air dan setalah mendidih airnya dituangkan dengan penyaringan.
7. Hasil saringan yang telah dicampur air (sari kedelai) ditambah air lagi sebanyak 2-3 kali air saringan.
8. Untuk memberi aroma yang sedap, hasil saringan yang telah dicampur air diberi bumbu-bumbu yang kemudian dimasak lagi. Bumbu-bumbu tersebut seperti bawang putih, kayu manis, wijen, serei, daun salam, laos, gula merah dan lain-lain..
g. Susu Kedelai
Istilah lain untuk kacang kedelai ini adalah cow from China karena di daratan Cina kedelai merupakan bahan utama untuk pembuatan susu. Di Cina kebanyakan susu terbuat dari kedelai. Biasanya untuk pembuatan susu kedelai adalah kedelai yang baik mutunya dan berwarna putih. Bahan lain untuk proses pembuatan susu kedelai adalah : air, garam, gula, soda abu, kapur sirih, essence, dan c.m.c (carboxy methyl cellulos).
Cara membuat susu kedelai adalah sebagai berikut :
1. Kacang kedelai direndam selama 12 jam.
2. Setelah itu dibersihkan dari kulitnya sampai benar-benar bersih.
3. Kemudian kedelai direbus selama 20 menit pada suhu 70 derajat celcius.
4. Lalu dibubuhi natrium bikarbonat kira-kira 1 gram untuk 500 gram kedelai.
5. Sesudah direbus, didinginkan dan dibersihkan kembali jika masih ada kulit-kulit yang tersisa.
6. Selanjutnya digiling sampai halus dan tambahkan air masak yang masih panas kira-kira 1, 50 liter.
7. Setelah itu dimasak kembali dan dibubuhi kira-kira 2 gram kalsium karbohidrat.
8. Lalu dimasak sampai mendidih, kemudian diangkat dan disaring airnya dengan kain.
9. Selanjutnya dicampur dengan gula, garam, dan lain-lainnya untuk memberi rasa susu yang lezat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manfaat kacang kedelai sebelum diolah yaitu, direbus, disayur, dibuat tauge, dibuat rempeyek atau kerupuk dari kacang kedelai, kerupuk dari kacang kedelai, dapat pula digoreng kering untuk dimakan sebagai makanan ringan atau untuk campuran bubur ayam, nasi goreng, dan sebagainya.
Manfaat kacang kedelai setelah diolah banyak sekali antara lain, kedelai dapat dibuat menjadi kedelai kering, tepung kedelai, tahu, tempe, tauco, kecap dan susu kedelai.
B. Kritik dan Saran
Dalam pembuatan karya ilmiah ini pasti masih terdapat kekurangan. Maka dari itu kami selaku penyusun karya ilmiah ini mengharapkan saran atau kritik dari rekan-rekan guna kesempurnaan karya ilmiah ini dimasa yang akan datang. Kami mengharapkan agar karya ilmiah ini dapat dimanfaatkan bagi kita semua agar lebih memahami mengenai pemanfaatan kacang kedelai sebelum diolah dan setelah diolah.
DAFTAR PUSTAKA
Maradjo Marah. 1992. Kacang Kedelai dan Hasilnya. Jakarta : PT. Idaman Upaya Bersama.
Rahardjo Sri. 1990. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Semarang : PT. Intan Pariwara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hi :)
BalasHapushttp://arissumarno.blogspot.com